Berita & Artikel

KREATIF BERTAHAN DALAM HEMPASAN

(Klaten, 18 Agustus 2022). Dampak Covid 19 hingga semester I Tahun 2022 masih terasa. Tetapi kreatifitas bertahan menjadi strategi yang diambil PERSEPSI dalam menghadapi hempasan krisis dan dampak pendemi ini untuk bisa lolos dari jebakan.

Program program besar dengan skala yang luas seperti pengembangan petani millenial di 4 Kabupaten di Jawa Timur dengan IFAD, Penyiapan Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari di Jawa dan Luar Jawa PT Kendi Asia, Pemanenan Lokal Bijak Garam di Rembang-ASPPUK Hivos, dan Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa di Klaten dengan PT TIV Klaten, serta Pemasaran Digital UMKM dengan CTIF-MDF Asia bisa terselenggara dengan capaian program baik. Tentu ini berkat kecermatan tim kerja masing masing proyek dan juga koordinasi bidang terkait dan arahan manajemen yang ketat dengan tetap membuka ruang untuk kreatifitas.

Meski dihantam hempasan, namun agenda agenda strategis lembaga juga tetap berlangsung sebagaimana diagendakan. Terlebih terkait dengan perubahan bentuk dan tata kelola kelembagaan ( institutional transformation) berjalan dalan jalur hingga penenetuannya pada Rapat Umum Anggota (RUA) PERSEPSI yang akan dilakukan pada 24 September 2022.

PERSEPSI-MDF BELANDA: TOT PEMASARAN ONLINE UNTUK PUK

(Klaten,27/9/2021. PERSEPSI). Dampak pandemi telah meremuk sendi pemasaran PUK secara luring (offline), dan menuntut pengembangan pemasaran secara daring (online). Menjawab hal itu, maka PERSEPSI menggandeng MDF (Management Development Facilities) Training and Consulting Belanda menyelenggarakan bersama Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers), pada 27 September-1 Oktober 2021, di Aula PERSEPSI.

Bertindak sebagai peserta 20 orang perwakilan darI PERSEPS(4), ASPPUK Wilayah Jawa (1), Koperasi Mitra Sejahtera – Klaten (4), Koperasi Setara-Klaten (1) , Koperasi Agro Niaga Jaya -Wonogiri (2), Koperasi Permata-Wonogiri (1) Koperasi Sari Makmur – Rembang (1), Koperasi Sari Makmur Rembang , KPUK Gangsar Jaya – Rembang (1), KPUK Setyo Manunggal (1) , KPUK Astagina (1), KPUK Mekar Jaya -Klaten(1) KPUK Makmur Jaya (1), KPUK lainnya.

Para peserta ToT ini kemudian menjalani uji kompetensi di 3 wilayah terpilih untuk pelatihan secara offline di Wonogiri, Klaten dan Wonosobo. Selanjutnya, para trainee dari ToT ini menjalani peran sebagai co-trainer (magang fasilitasi training) kepada MDF untuk pelatihan secara online yang diperuntukan bagi PUK di Kabupaten Klaten, Wonosobo, Sukoharjo, Sragen, Surakarta, dan Rembang, selama bulan Oktober 2021- Februari 2022 secara bergantian.

Untuk kemudian pengorgansisasian, pelatihan dibagi dalam 2 paket, yakni Paket 1 dan Paket 2. Paket 1 membahas tentang Perempuan Wirausaha dan Bisnis Ramah Lingkungan; Paket 2 membahas tentang Membuka dan Mengelola Toko Online, dan Strategi Digital Marketing.

Program ini merupakan upaya peningkatan kapasitas PERSEPSI dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelatihan secara online bagi kelompok kelompok masyarakat yang dilayaninya.

TRANSFORMASI PERSEPSI 2021

(Klaten, PERSEPSI, 23/3/2021). Menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang peluang besar untuk 25 tahun ke depan, PERSEPSI melakukan transformasi kelembagaan dalam rangka meningkatkan kinerja layanan kepada publik, dari Badan Hukum Perhimpunan ke Yayasan.

Rapat Umum Anggota (RUA) ke-18 di Hotel Grand Cokro, Klaten, pada tahun 2019 mengamanahkan pada Badan Pengurus dan Badan Pengawas terpilih untuk melakukan perubahan tata kelembagaan yang memungkinkan PERSEPSI lebih lincah dalam mengambil keputusan dan memperluas jaringan kerjasama untuk pengembangan social entrepreneurship.

Menyikapi hal itu, maka secara perlahan tetapi pasti PERSEPSI sedang melakukan transformasi kelembagaan hingga tanggal 26 Juni 2021. Setelah tanggal tersebut, semua manajemen dan operasional akan bekerja dalam pola organisasi yayasan.

Untuk kepentingan itu, sejumlah tokoh didaulat anggota untuk menjadi Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Badan Pengurus, dan Badan Pelaksana. Dewan Pembina diketua oleh Prof. Dr. Musa Asy’ari, Prof. Dr. Moechtar Mas’oed, dan Dr. Erfan Maryono.

Kehadiran para pakar diharapkan bisa menjadi daya dorong baru bagi reposisioning peran efektif PERSEPSi dalam percaturan perubahan kebijakan, pengembangan keunggulan riset dan pengembangan, serta pemodelan kemitraan usaha kecil mikro, dan juga kelestarian sumbedaya alam, dan pemberdayaan kaum perempuan, dan wirausaha pertaninan di era milenial.

LIBUR DAN CUTI TAHUNAN PERSEPSI 2018

Klaten, 21 Mei 2018. Sebagai upaya memberi kesempatan kepada staff untuk  behariraya dan mengambil cuti tahunan, maka PERSEPSI akan melakukan libur kegiatan lapangan selama masa lebaran 1439 H.

Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Direktur PERSEPSI, bernomor 03/PERSEPSI-i/05-2018 tertanggal 21 Mei 2018, libur staff dilakukan mulai Rabu 13 Juni 2018 sampai dengan Jumat 22 Juni 2018. Kegiatan operasional dilakukan kembali mulai Senin tanggal 25 Juni 2018 setelah acara Halal Bil Halal di Kantor Klaten.

Pelayanan  kepada para pihak selama masa liburan bisa dilakukan melalui email persepsi@indo.net.id. Sedangkan konfirmasi dan informasi dengan manajemen bisa dilakukan melalui nomor WhatsApp Direktur dan Wakil Direktur.

PERSEPSI menyampaikan selamat berhari raya Idul Fitri 1439 H, semoga amal kita diterima oleh Alloh SWT, dan kerjasama kita berlanjut untuk masa masa selanjutnya.

ppsdi-admin

 

 

 

TENUN LURIK KLASIK BERSERTIFIKAT EKOLABEL PERTAMA DI INDONESIA

Tenun ini jenis tenun tradisional, diproses dengan Alat Tenun Bukan Mesin. Atas jerih payah dan perjuangannya menata sistem, akhirnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Lurik Klasik ini mendapat Sertifikat Pengelolaan Tenun Lurik ATBM Pewarna Alam Berkelanjutan untuk pertama kalinya di Indonesia.
Kelompok ini didampingi oleh Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (PERSEPSI) melalui Program Pengembangan Usaha Lurik Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Warna Alam Berbasis Sumberdaya Lokal Dalam Rangka Penguatan Ekonomi Perempuan berjalan dengan lancar. Pendampingan ini mengajak Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten dan juga Dompet Dhuafa.
Setelah diuji oleh Lembaga Sertifikasi Mutuagung Lestari, pada tanggal 2-4 Desember 2017 dengan menggunakan Metode Uji berikut SNI 08-0287-1996 atau EN/ISO 105-E 04: 2013 solution 11 dan 13 tentang prosedur pengujian celupan sesuai dengan TPT SNI 19-7188.4:2006 butir 7, maka dinyatakan bahwa KUB Lurik Klasik dari Desa Telingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia, adalah benar benar melakukan produksi tenun lurik klasik dengan pewarna alam.
Bertindak sebagai Lead Auditor adalah Ir. Tony Arifiarachman dan Anggota Tim Ir. Taufik Margani, setelah memeriksa sistem manajemen dan proses produksi di lapangan serta konsultasi dengan para pemangku kepentingan, akhirnya menetapkan KUB ini berhak memberikan tanda ekolabel pewarna alam pada produk yang dibuatnya, untuk jangka waktu 3 tahun, 8 Desember 2017 hingga 8 Desember 2020.
Tenun pewarna alam sangat bagus dan dianjurkan dipakai untuk dan demi alasan: 1) ramah lngkungan, 2) baik bagi kesehatan, 3) menggerakan ekonomi masyarakat desa, dan 4) mengembangkan budaya produksi secara berkelanjutan bagi produk produk tenun lurik tradisional.
Bagi yang berminat bisa menghubungi ARANA dengan mengunjungi http://www.persepsi-klaten.org

PPUKM – PPSDI PERSEPSI

GELIAT KELOMPOK PENENUN LURIK PEWARNA ALAM

Thema dan semangat kembali ke alam memang menggema di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Klaten, Jawa Tengah. Usaha ini secara lokal lebih dikenal sebagai Lurik Pedan, atau Lurik Klaten. Sedangkan Pedan adalah nama kecamatan yang mengembangkan lurik ini, di berada di Kabupaten dari Klaten. Namun perkembangannya sangat pesat sehingga tenun lurik pun tidak hanya ada di pedan namun juga menyebar di kecamatan Bayat, Cawas dan Trucuk. Sekalipun penyebarannya sudah ke beberapa kecamatan, namun nama lurik tersebut masih dinamakan lurik Pedan karena tak lepas dari sejarah lurik pedan ini sejak zaman penjajahan dahulu.

Tahun 2017 PERSEPSI menggandeng kerjasama Dompet Dhuafa, untuk menyiapkan kelompok penenun lurik pewarna alam agar bisa menggeliat dan berkembang lagi di tengah gempuran kurik moderen yang menggunakan bahan dn pewarna sintetik. Tidak mudah di awal, tetapi akhirnya bisa diorganisir sebanyak 231 orang yang terbagi dalam 9 Kelompok dalam 3 forum, yang memproduksi untuk berbagai pesanan di dalam negeri termasuk untuk wilayah Klaten, Solo dan Yogyakarta.

WONDERFUL EKOWISATA PERSEPSI

oleh: Taryanto Wijaya

Sabtu pagi, 9/9/2017 aula PERSEPSI menyeruak. Pembahasan hangat hasil studi Ekowisata Semagar mendapatkan sambutan hangat oleh Badan Pengurus dan Badan Pengawas PERSEPSI yang mengundang tanggapan Prof. Dr. Baiquni, Guru Besar Ekonomi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM).

Laporan Tim Studi Semagar dinilai masih berat sebelah, dan baru menekankan pada aspek destinasi wisata, tetapi belum menyebutkan pasar, bagaimana menjangkau, tata pemasarannya. Begitupun dengan manajemen pariwisata yang hendak dikembangkan di tingkat lembaga yang belum dibentuk secara khusus dengan rencana tindak (action plan) yang terlaksana secara terstruktur dan terkendali.

Diskusi yang berkembang mengarah pada pentingnya 4 hal: 1) perubahan mindset, 2) tim manajemen kreatif yang melakukan kerja, 3) penyiapan ekowisata berbasis masyarakat, dan 4) pengembangan paket pariwisata berbasis masyarakat dan teknologi komunikasi digital. Profesor Baiquni memberikan dukungan untuk PERSEPSI menjadi bagian dari komunitas baru yang menyiapkan pariwisata kutural dan kreatif dengan pendekatan pembangunan kawasan, tidak lagi hanya berbasis desa.

Lebih jauh dalam rangka ini, direkomendasikan untuk mulai ada perubahan mindset dengan menjadi himpunan ekowisata eduksi pedesaan.

(ppsdi, 9/9/2017)

GELAR HASIL STUDI EKOWISATA SEMAGAR GIRIMARTO WONOGIRI

Tim Studi PERSEPSI untuk Pengembangan Wisata Agro Herba Semagar

Tim Studi PERSEPSI untuk Pengembangan Wisata Agro Herba Semagar

Setelah bergulat dalam diskusi di tingkat tim, penggalian data lapangan bersama masyarakat, dan interaksi dengan para pemangku kepentingan di tingkat daerah, Tim Studi Ekowisata Semagar akan memaparkan hasil sementara kajian yang dilakukan.
Kajian digelar di Aula PERSEPSI Wonogiri di hadapan Tim Manajemen PERSEPSI pada Selasa, 20 Juni 2017. Bertindak sebagai pemapar Asykur Rifani, dibantu oleh timnya Riza Fitriana, Artati Tyas Asmorowati, dan Ika Milawati. Sementara bertindak sebagai pembahas adalah Edhy Suprianto (Wadir Pertanian Kehutanan dan Lingkungan Hidup), Nasrah (Wadir Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemanfaatan Asset), Tri Yuli Umiyati (Wadir Pemberdayaan Perempuan dan Usaha Kecil Mikro), Taryanto Wijaya (Wadir Pelatihan, Penelitian Studi , Dokumentasi dan Informasi ) dan Anis Rachmawati (Kepala Biro Keuangan dan Umum). Hadir pada acara ini Nur Haliman (Office Manager-Wonogiri ) , Rujiyah (Account Officer – Klaten), dan Rody Hanan Wibowo (Staff Senior).  Acara dipandu oleh Hastin Qomariyati  (Staf Senior PERSEPSI).
Acara ini ditindaklanjuti dengan Rapat Manajemen untuk Evaluasi Program semester I 2017, dan diakhiri dengan buka puasa bersama seluruh jajaran pimpinan dan staf PERSEPSI di Klaten dan Wonogiri.

Tim Studi Semagar ini berbekal SK Direktur PERSEPSI No. 01/PERSEPSI-KPTS/01-2017 tertanggal 26 Januari 2017, dengan 4 keluaran sebagai berikut: 1) terpetakannya potensi desa, 2) terpetakannya potensi kelembagaan desa, 3) adanya analisis masalah, potensi, dan alternatif solusi secara sosial, ekonomi dan lingkungan, 4) terselenggaranya demonstration plot untuk pengembangan tanaman berbasis industri dan pengembangan ekowisata, 5)  tersusunnya  rencana pengembangan ekowisata. Dalam pandangan para peserta pembahasan, output yang masih butuh penajaman adalah pada bagian 3 dan 5.

Studi ini memiliki 4 arti penting sebagai berikut: 1) memberikan data dasar (baseline data) potensi fisik, sosial dan ekonomi Desa Semagar, 2) memberikan wadah berlatih bagi para staff bekerja dalam kerangka study dan pengembangan, 3) terbangunnya upaya berjejaring dengan pihak lain, dan  4) adanya rekomendasi bagi manajemen program PERSEPSI dalam menata dan menindaklanjuti kegiatan untuk waktu berikutnya pada program serupa.

Dalam kata penutupnya Tim Studi Semagar menyampaikan perasaan berbahagia bisa bekerjasama dalam tim, menerjemahkan tugas k e dalam pelaksanaan di lapangan, serta membagi waktu antara pepekeraan pokok dengan kegiatan studi ini, dan memberikan pengalaman berstruktur bagaimana melakukan studi dan pengembangan program pemberdayaan masyarakat.

(tw-20j17)

RAKER PERSEPSI 2017: KESEPAKATAN UNTUK PERUBAHAN JANGKA PANJANG

Bertempat di Aula PERSEPSI Wonogiri, Rapat Kerja digelar pada 21-22 Januari 2017. Diikuti dari unsur staff, manajemen, Badan Pengurus dan Pengawas, membahas agenda – agenda penting untuk program 2017. Sejumlah masukan dimintakan kepada para pakar seperti Bp Fajar Sudarwo (UU Desa), Prof Dr.  Musa Asy’ari (Industrialisasi Usaha dan Desa Inklusi), dan Dr. Erfan Maryono (Pengembangan Ekonomi Pedesaan).

Rapat menyepakati beberapa agenda strategis sebagai berikut:

  1. Rencana Kerja dan Anggaran PERSEPSI 2017 diterima dalam rapat dan menjadi acuan kerja bersama  setelah dilakukan penyempurnaan berdasarkan masukan dari Narasumber, Pengurus dan Pengawas.
  2. Dibentuk dan ditugaskan  Tim Pelaksana yang diperkuat dengan SK Direktur untuk Penjajagan dan Pengembangan Desa Terpadu (P2DT) di Desa Semagar Kecamatan Girimarto beserta sarana pendukung yang dibutuhkan dan mekanisme pertanggungjawaban dan monitoringnya. Jika hasil kesimpulan kajian KAHMI tidak layak (Plan A), maka PERSEPSI akan menindaklanjuti dengan Rencana (Plan B) dengan pengembangan tanaman perkebunan yang sesuai.
  3. PERSEPSI akan menindaklanjuti kesepakatan untuk melakukan studi kelayakan rencana pengembangan industry herbal dalam kerjasama dengan KAHMI.
  4. Program sertifikasi kehutanan yang yang dilakukan perlu dipertajam manfaat ekonomi dan dikaitkan dengan ketahanan pangan, dan pengembangan usaha kecil mikro pada wilayah FMU.
  5. Keterlibatan PERSEPSI dalam program pengembangan masyarakat desa diarahkan untuk:
    1. Pengembangan BUMDES yang memperkuat posisi tawar kelompok perempuan dan UMKM serta kelompok usaha lain yang dimiliki masyarakat desa.
    2. Pengembangan bidang lingkungan dan kehutanan dikaitkan dengan pengembangan ekonomi pengelolaan embung dan bank air.
  6. Dalam rangka mendapatkan manfaat dari program bersama kelompok dan mitra kerja maka PERSEPSI harus melakukan upaya:
    1. Mengidentifikai kembali kelompok dan mitra dampingan
    2. Melakukan kontrak usaha dalam jangka panjang dalam pengembangan nilai ekonomi dari usaha yang muncul  bersama kelompok /mitra/ dan desa dampingan.
  7. Pengelolaan website perlu segera diseriusi untuk membantu publikasi keberadaan lembaga PERSEPSI dan penyiapan input pendukung berupa tulisan, berita dan opini serta gambar yang relevan untuk postingan secara berkala.

Rapat kerja tahun 2017 dilakukan di awal tahun agar memberikan waktu yang cukup dalam persiapan dan lebih baik dalam pelaksanaan dan tindak lanjut hasil-hasilnya. (tw-011)

 

GAGASAN PROGRAM INNOVATIF

 

GAGASAN PROGRAM INNOVATIF
Oleh: Taryanto Wijaya
(Tim Ahli PERSEPSI)

 

PENDAHULUAN

NGO di ujung tanduk. Ketika rakyat di sebuah negara berada dalam kungkungan kebijakan dan program pembangunan yang lebih memihak kelas mapan, NGO bergerak melakukan sejumlah aksi memperkuat kelompok basis untuk menuntut hak. Namun ketika peran mendidik rakyat mulai dimainkan oleh Pemerintah melalui lembaga-lembaga konsultan, peran NGO makin terpinggirkan. Sejumlah NGO yang semula bak cendawan di musim hujan, tergulung secara perlahan begitu muncul program nasional pemberdayaan masyarakat. Sejumlah aktifis NGO yang semula bersikap ideologis dan kritis, secara perlahan ditaklukan oleh mekanisme keproyekan dan tunduk pada kebijakan Pemerintah, dan menjadi peminta-minta baru, dalam menuntut mendapat bagian dalam pendampingan kelompok masyarakat. Ini sebuah ironi, dari sikapnya semula yang mendorong kemandirian, sikap kritis, dan keberlanjutan.

Titik Pangkal Pergulatan

Sebenarnya, pada dasarnya menjadi tanggungjawab Pemerintah atas nama negara untuk memberdayakan masyarakatnya. Namun demikian, banyaknya kebutuhan masyarakat dan terbatasnya anggaran pemerintah sering menjadi alasan, tersingkirnya kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung dari proses pembangunan. Pada situasi demikian kelompok-kelompok kritis yang tergabung dalam Organisasi Non Pemerintah (NGO) menemukan alasan pembenar untuk melakukan pembelaan hak, pemberdayaan masyarakat.

NGO hadir membangun penyelesaian atas masalah dan pengembangan atas potensi lokal, dengan lingkup sempit, dengan pendekatan partisipatif, dirasakan lebih menjawab problem riil di tingkat masyarakat. Programnya bersifat baru, dukungan manajemen yang efektif, menjadikan NGO seakan berada dki atas angin.

Namun demikian , kemampuan pendanaan mandiri, ruang lingkup yang ditangani sempit, SDM yang kurang memadai dan transfer kemandirian yang lemah, menjadikan program-program NGO seperti obor minyak, makin lama makin redup, dan mereka meninggalkan masyarakat dampingannya (grassroot) atas nama mencari kelayakan ekonomi keluarga dan masa depan.

NGO ditinggalkan, dan hanya sedikit yang masih dapat dan mau bertahan menjadi pegiat (aktifis) di NGO, bejibaku dengan program pengorganisasian kelompok basis, advokasi untuk perubahan kebijakan, hingga pembelaan hukum di pengadilan.

Kemandirian NGO

NGO memiliki empat pilar utama agar tetap memiliki daya kritis, daya dorong bagi perubahan, sebagai berikut:

1) Dukungan mandat dari kelompok dampingan dan belaan

2) Kelembagaan masyarakat yang dibentuk untuk menjaga sikap dan kritis dan sistem pengendalian perubahan.

3) Kemandirian dan keragamaan sumber pendanaan

4) Program yang innovatif (baru) dan dibutuhkan untuk mendukung bisnis masyarakat,

Jika salah satu dari empat pilar itu runtuh, maka menjadi berat bagi NGO untuk tegak dan tetap bersikap kritis dalam perubahan pembangunan , dimana akses dan kontrol atas keputusan pembangunan sudah begitu terbuka bagi masyarakat.

Langkah Kedepan: Innovasi

Jika pada mulanya, NGO semacam enggan untuk berbicara tentang bisnis dengan semboyan nirlaba (non profit organisaation), maka perubahan keadaan di tingkat kebijakan pembangunan, alokasi sumberdaya pembangunan, dan juga minat masyarakat pada bisnis, mau tidak mau mengharuskan NGO untuk menafsir ulang dan menata kembali sikap dan posisi tawarnya dalam pergulatan pembangunan.

Hal yang paling krusial dari NGO adalah methodologi pendampingan terhadap masyarakat akar rumput (grassroot) yang mengalami perubahan mendasar dan sporadis dari proses pembangunan dan akses terhadap informasi.

Program yang innovatif, yakni baru, unik, dan lebih efektif untuk pengelolaannya secara lebih mandiri, dan diakses lebih banyak masyarakat, dan terintegrasi dalam sistem informasi dan manajemen perubahan, menjadi tantangan baru bagi banyak NGO yang ingin tetap eksis dalam meniti perubahan. NGO sebenarnya menjadi mitra penting pemerintah dan masyarakat serta assosiasi bisnis ketika program-program yang diiniasinya bersifat baru dan memberdayakan masyarakat dan sistem secara lebih maju dan cerdas.

 

Kontak Kami

Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (PERSEPSI)

 

Kantor Pusat :

Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (PERSEPSI)

Jl. Klaten-Jatinom Km. 3 Kwaren, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah- Indonesia

Telp. +62 272 322211

Fax. +62 272 322865

E-mail. persepsi@indo.net.id

 

Kantor Cabang Wonogiri :

Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (PERSEPSI)

Jl. Cempaka VI No. 1,  Pokoh, Wonogiri, Jawa Tengah 57615

Tilp/Fax : 0273-322059

Email : persepsi@indo.net,id